Gambar Sampul Kimia · Bab I Sifat Koligatif Larutan
Kimia · Bab I Sifat Koligatif Larutan
Nur Hidayati

22/08/2021 10:18:56

SMA 12 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman
lNur HidayatilAnis WardaniSMA/MA Kelas XIIPUSAT PERBUKUANDepartemen Pendidikan Nasional
Kimia Kelas XIIiiHak Cipta pada Departemen Pendidikan NasionalDilindungi Undang-UndangKimia SMA/MA Kelas XIIPenulis : Nur Hidayati, Anis Wardani Editor : Munnal Hani’ah, Desy Wijaya, Isnani Aziz ZulaikhaPembaca ahli : Susy Yunita Prabawati Desainer sampul : Aji Galarso AndokoDesainer perwajahan : Sri BasukiIlustrator : Mukti AliPenata letak : Hendriyanto Zaki Nur RahmatPengarah artistik : SudaryantoUkuran Buku : 17,6 x 25 cm.Hak cipta buku ini telah dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional dari Penerbit PT Pustaka Insan MadaniSumber gambar sampul depan:t )FNFSB5FDIOPMPHJFT*OD15,000 Educational Images (CD). Focus Multimedia Limited, The Studios.t )FNFSB5FDIOPMPHJFT *OD 50,000 Photo Art (CD). Cambridgeshire: Global Software Publishing Ltd. Program.NUR NUR Hidayati k Kimia : SMA / MA Kelas XII / penulis, Nur Hidayati, Anis Wardani; editor, Munnal Hani’ah, Desy Wijaya, Isnani Aziz Zulaikha; ilustrator, Mukti Ali. -- Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, vii, 282 hlm. : ilus. ; 25 cm.Bibliografi : hlm. 275-277Indeks*4#/ OPKJMJEMFOHLBQ *4#/1. Kimia-Studi dan Pengajaran I. Judul II. Anis Wardani III. Munnal Hani’ah IV. Desy Wijaya V. Isnani Aziz Zulaikha VI. Mukti AliDiterbitkan oleh Pusat PerbukuanDepartemen Pendidikan Nasional5BIVODiperbanyak oleh ...
Kata SambutanPuji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan ka-runia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, QBEBUBIVO UFMBINFNCFMJIBLDJQUBCVLVUFLTQFMBKBSBOJOJEBSJQFOV-lis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet (website) Jaringan Pendidikan Nasional.Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat ke-layakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Men-UFSJ1FOEJEJLBO/BTJPOBM/PNPS5BIVOUBOHHBM+VOJKami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya ke-pada Departemen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia.Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Depar-temen Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (down load), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat me-manfaatkan sumber belajar ini.Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baik-nya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik sangat kami harapkan.         +BLBSUB +VOJ Kepala Pusat PerbukuaniiiKata Pengantar
Kimia Kelas XIIivKata PengantarApakah kalian menganggap kimia sebagai mata pelajaran yang rumit? Tentu tidak, bukan? Walaupun kimia mempelajari tentang pelbagai senyawa kimia, reaksi kimia, dan perhitungan kimia, tapi semuanya bisa dipelajari dengan mudah. Apalagi jika didukung dengan penggunaan buku pelajaran yang tepat. Oleh karena itu, kami menghadirkan Seri Kimia SMA/MA ini. Penyajian materi yang lengkap, interaktif, dan dengan beragam contoh kasus menarik, kami harapkan dapat menjadi bekal agar kimia mudah dipahami. Beragam elemen dan rubrikasi di dalam buku ini antara lain Aper-sepsi, berisi semacam pemanasan sebelum masuk ke materi pelajaran. Peta Konsep, yang memuat konsep-konsep inti yang akan diberikan pada setiap bab. Tujuan Pembelajaran, yakni uraian singkat memuat target yang ingin dicapai pada setiap bab. Kata Kunci, berisi kata-kata yang merupakan inti pembahasan materi dalam bab terkait. Aktivitas, yakni praktikum yang dilakukan siswa untuk membuktikan kebenaran materi yang sedang dipe-lajari. Tugas, yaitu tugas yang berupa soal-soal hitungan, kegiatan mencari materi tambahan di buku atau internet, serta proyek/penugasan jangka panjang. Khazanah, berupa informasi tambahan yang terkait dengan ma-teri yang sedang diulas. Tips, yaitu langkah sederhana untuk memudahkan siswa dalam memahami soal serta penjelasan materi. Warning, yakni peri-ngatan yang harus diperhatikan oleh siswa mengenai suatu hal penting. Kilas Balik, berisi materi singkat untuk mengingatkan siswa tentang materi yang telah disampaikan sebelumnya. Diskusi, yakni tugas yang harus di-kerjakan secara berkelompok berupa kegiatan diskusi. Rangkuman, berisi ringkasan materi satu bab. Glosarium, yakni penjelasan kata-kata asing yang ada pada materi yang disampaikan. Uji Kompetensi, berisi soal-soal untuk menguji kompetensi siswa yang muncul di setiap akhir subbab. Ulangan Harian, adalah tes penguasaan materi di setiap akhir bab. Selain rubrik-rubrik tersebut, masih ada ulangan blok yang meliputi Latih-an Ulangan Tengah Semester, Latihan UlanganAkhir Semester, dan Latihan Ujian Kenaikan Kelas. Ketiganya berfungsi menguji ketercapaian kompetensi. Demikianlah, buku ini telah kami upayakan agar dapat tampil dengan kualitas maksimal. Untuk itu, kami segenap Tim Penulis Kimia SMA/MA mengucapkan terima kasih kepada Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, penerbit Pustaka Insan Madani, dan pelbagai pihak yang telah mendukung kami dalam wujud apa pun. Tim Penulis
vKata PengantarKata Sambutan iiiKata Pengantar ivDaftar Isi vBab I Sifat Koligatif LarutanA. Kemolalan dan Fraksi Mol 2B. Tekanan Uap Jenuh 5C. Penurunan Tekanan Uap 6D. Kenaikan Titik Didih E. Penurunan Titik Beku LarutanF. Tekanan Osmosis 18G. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit 22Bab II Reaksi Redoks dan ElektrokimiaA. Reaksi Redoks B. Sel Elektrokimia C. Korosi 55Ulangan Tengah Semester Pertama 65Bab III Kelimpahan dan Sifat-sifat UnsurA. Kelimpahan Unsur di Alam B. Sifat-sifat Unsur 77Bab IV Manfaat serta Dampak Unsur dan SenyawaA. Manfaat Unsur dan Senyawa B. Dampak Unsur dan Senyawa C. Pemurnian Unsur dan Senyawa 116D. Penentuan Komposisi Unsur dalam Pupuk 125Daftar Isi
Kimia Kelas XIIviBab V RadioaktifA. Penemuan Sinar Radioaktif 1B. Sifat Sinar Radioaktif C. Pita Kestabilan Inti D. Reaksi Inti E. Kegunaan dan Bahaya Unsur Radioaktif Ulangan Akhir Semester Pertama 155Bab VISenyawa KarbonA. Struktur dan Tata Nama Senyawa Karbon B. Isomer Senyawa Karbon C. Sifat Fisis dan Kimia Senyawa Karbon 176D. Reaksi Senyawa Karbon 181E. Kegunaan Senyawa Karbon 187Bab VII Benzena dan TurunannyaA. Struktur Benzena B. Sifat-sifat Benzena C. Turunan Benzena D. Kegunaan Benzena dan Turunannya Ulangan Tengah Semester Kedua 211Bab VIII PolimerA. Reaksi Polimerisasi 216B. Pengelompokan Polimer 218C. Sifat-sifat Polimer D. Kegunaan Polimer 221E. Dampak Polimer terhadap Lingkungan 
viiDaftar IsiBab IX MakromolekulA. Karbohidrat B. Protein C. Lipid Latihan Ujian Kenaikan Kelas Kunci Jawaban Indeks Daftar Pustaka 275Lampiran 278
Kimia Kelas XII2Penambahan sayuran pada air yang telah mendidih ternyata memengaruhi kenaikan titik didih. Selain itu, tekanan uap pelarut, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis juga ikut berubah. Perubahan yang terjadi karena penambahan zat terlarut tersebut bisa kalian gambarkan dengan diagram PT. Dengan demikian, kalian bisa menjelaskan hubungan penurunan tekanan uap dengan fraksi mol zat terlarut. Kalian juga bisa menentukan hubungan jumlah partikel zat terlarut dengan sifat koligatif larutan elektrolit dan non-elektrolit. Nah teman-teman, sebelum mempelajari sifat koligatif larutan, kalian akan mempelajari tentang molalitas, molaritas, dan fraksi mol yang akan digunakan pada pembahasan sifat koligatif larutan. Bagaimana penjelasan selengkapnya? Simaklah uraian berikut.A. Molalitas dan Fraksi MolPerubahan titik didih air yang disebabkan oleh penambahan zat terlarut merupakan salah satu sifat larutan yang ditentukan oleh sifat zat terlarut. Selain sifat-sifat di atas, masih ada sifat lain yang tidak tergantung pada sifat zat terlarut, yaitu sifat koligatif larutan. Sifat koligatif larutanadalah sifat larutan yang hanya tergantung pada jumlah partikel zat terlarut dalam larutan dan tidak tergantung pada jenis zat terlarut. Sifat koligatif larutan dibagi menjadi empat, yaitu tekanan uap jenuh, titik didih, titik beku, dan tekanan osmosis.Berdasarkan uraian di atas, kalian telah mengetahui bahwa sifat koligatif larutan tergantung pada jumlah partikel zat terlarut. Jumlah partikel zat terlarut menunjukkan kuantitas zat terlarut dalam suatu zat pelarut. Jumlah partikel zat terlarut dinyatakan dengan konsentrasi larutan. Satuan konsentrasi adalah molaritas, fraksi mol, dan molalitas.Molaritas menunjukkan jumlah mol zat terlarut dalam setiap liter larutan. Molaritas umum digunakan untuk menyatakan konsentasi larutan. Tetapi, dalam pembahasan sifat koligatif larutan, satuan yang sering digunakan untuk menyatakan konsentrasi adalah molalitas. Molalitas disimbolkan dengan huruf m, yaitu suatu besaran yang menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam 1000 gram (1 kg) pelarut.KataKunci• Molalitas• Fraksi mol• Sifat koligatif larutan• Tekanan uap jenuh• Titik didih• Titik beku• Tekanan osmosis• Diagram PTDiskusiPenambahan sayuran pada air yang telah mendidih ternyata memengaruhi kenaikan titik didih air. Lalu, bagaimana dengan penambahan minyak goreng pada air yang telah mendidih? Apakah memengaruhi kenaikan titik didih air? Diskusikan jawaban pertanyaan ini dengan teman-teman kalian. Selanjutnya, presentasikan jawabannya di depan kelas.
1000PGMr345461000,PnAnT1000v×GMr
Kimia Kelas XII4XB = nBnTDi mana nT = nA + nBSehingga diperoleh hubungan fraksi mol zat terlarut dan fraksi mol pelarut. Hubungan tersebut dinyatakan dengan rumus:XXAB+ = 1Keterangan:XA = fraksi mol zat terlarut AnA = jumlah mol zat terlarut AXB = fraksi mol zat pelarut BnB = jumlah mol zat pelarut BnT = jumlah mol total larutanAgar kalian memahami penggunaan rumus di atas, perhatikan contoh soal berikut.ContohTentukan fraksi mol NaOH dan fraksi mol air, jika 4 gram NaOH (Mr = 40) ditambahkan dan dilarutkan dalam 90 ml air.Penyelesaian:Diketahui:Massa NaOH = 4 gramMr NaOH = 40Volume air = 90 mlDitanyakan:Fraksi mol NaOH dan fraksi mol airJawab:Jumlah mol NaOH = nA =440 = 0,1 molJumlah mol air =nB = 9018 = 5 molJumlah mol total larutan = nT = 0,1 + 5 = 5,1 mol.Fraksi mol NaOH adalah: XA = 0151,, = 151Fraksi mol air adalah:XB = 551, = 5051Jadi, fraksi mol NaOH adalah 151, sedangkan fraksi mol air adalah 5051.
Kimia Kelas XII6lemah menyebabkan besarnya tekanan uap jenuh larutan. Lalu, bagaimana cara menentukan besarnya tekanan uap pada suatu senyawa? Sebelum kalian mengetahui cara menentukan besarnya tekanan uap pada suatu senyawa, perlu diketahui bahwa titik didih suatu zat menyebabkan perbedaan wujud zat pada suhu tertentu.Suatu zat yang dipanaskan pada suhu tinggi akan mengalami peningkatan tekanan uap larutan yang terjadi karena ikatan antarpartikel menjadi lemah. Setelah beberapa lama, energi dari pemanasan akan mencapai keadaan yang dapat mengimbangi energi ikatan yang dimiliki partikel, sehingga ikatan antarpartikel menjadi terlepas. Kondisi ini menyebabkan partikel-partikel larutan melepaskan diri dari larutannya menuju ke fase uap, sehingga tercapai kesetimbangan fase cairan dan uap. Perubahan fase cair ke fase uap terjadi pada permukaan larutan. Partikel yang berada di permukaan larutan lebih mudah meninggalkan larutannya untuk berubah ke fase uap. Sementara itu, partikel non-volatil dalam larutan akan tersebar merata. Adanya partikel non-volatil menyebabkan larutan di permukaan mengalami kesulitan untuk berubah menjadi fase uap, karena bidang permukaan menjadi lebih sempit dan terhalang oleh partikel zat non-volatil. Sehingga, banyaknya zat pada fase uap menjadi sedikit dan tekanan uap larutan menjadi lebih rendah bila dibandingkan dengan tekanan uap larutan tanpa adanya partikel non-volatil.C. Penurunan Tekanan UapDengan memahami penjelasan di atas, kalian telah mengetahui bahwa penambahan partikel non-volatil dalam larutan menyebabkan tekanan uap jenuh larutan lebih rendah dibandingkan tekanan uap pelarut murni. DiskusiMengapa larutan yang dipanaskan akan memiliki tekanan uap lebih besar dibandingkan pada keadaan normal? Diskusikan jawaban pertanyaan dengan teman-teman kalian, lalu konsultasikan jawaban kalian pada Bapak/Ibu Guru. Uji KompetensiJawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.1. Apakah yang dimaksud dengan tekanan uap jenuh larutan?2. Berdasarkan jenisnya, zat yang memengaruhi besarnya tekanan uap jenuh larutan dibedakan menjadi dua. Sebutkan dan jelaskan jawaban kalian.3. Mengapa pemanasan zat volatil lebih cepat dibandingkan zat non-volatil?Pada umumnya, larutan yang memiliki titik didih rendah memiliki laju penguapan yang besar. Oxtoby, 2001, hlm. 166
Sifat Koligatif Larutan7Pada kondisi seperti ini terjadipenurunan tekanan uap jenuh larutan. Apabila tekanan uap jenuh larutan dinotasikan P dan tekanan uap pelarut murni dinotasikan P, maka pernyataan di atas dapat dirumuskan sebagai berikut.P = P – P Bagaimanakah hubungan penurunan tekanan uap larutan dengan fraksi mol? Untuk menemukan jawabannya, perhatikan tabel 1.1 berikut.Tabel 1.1 Hubungan Penurunan Tekanan Uap Larutan dengan Fraksi MolZat terlarutFraksi mol zat terlarutTekanan uap jenuh larutanPenurunan tekanan uap jenuh larutanAir-17,54 mmHg-Glikol0,0117,36 mmHg0,18 mmHg0,0217,18 mmHg0,36 mmHgUrea0,0117,36 mmHg0,18 mmHg0,0217,18 mmHg0,36 mmHgBrady, 1999, hlm. 605 (dengan pengembangan)Tekanan uap suatu zat merupakan sifat koligatif larutan yang tidak tergantung jenis zat, tetapi tergantung jumlah partikel zat terlarut. Sehingga, berdasarkan tabel di atas, kalian akan mengetahui bahwa larutan yang memiliki kesamaan jumlah partikel zat terlarut (yang ditunjukkan oleh fraksi mol zat terlarut) juga memiliki tekanan uap jenuh larutan yang sama.Tekanan uap jenuh larutan dipengaruhi oleh fraksi mol zat terlarut. Dengan demikian, jika fraksi mol zat terlarut meningkat, tekanan uap jenuh pelarut semakin turun. Kondisi ini menyebabkan terjadinya penurunan tekanan uap jenuh larutan dibandingkan dengan tekanan uap jenuh pelarut murninya.Hubungan tekanan uap jenuh larutan dengan fraksi mol diteliti oleh Raoult. Ia menyatakan bahwa besarnya tekanan jenuh larutan sama dengan hasil kali tekanan uap jenuh pelarut murni dengan fraksi mol pelarut. Pernyataan tersebut dikenal dengan Hukum Raoult. Secara matematis, Hukum Raoult dirumuskan sebagai berikut.P = P. XBKeterangan:P = tekanan uap jenuh larutan (mmHg)Pº = tekanan uap pelarut murni (mmHg)XB = fraksi mol pelarutDari persamaan di atas, diperoleh besarnya penurunan tekanan uap jenuh larutan yang dinyatakan dengan persamaan:Pada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai tekanan tertentu. Tekanan yang dimaksud adalah tekanan uap jenuh larutan. Penambahan suatu zat ke dalam zat cair menyebabkan penurunan tekanan uapnya. Hal ini disebabkan oleh zat terlarut yang mengurangi fraksi mol dari pelarut, sehingga kecepatan penguapan berkurang.Oxtoby, 2001, hlm. 166 (dengan pengembangan
Kimia Kelas XII8ΔP = P – P = P – (P . XB) = P (1-XB)Karena XA + XB = 1, maka XA = 1 – XBDengan demikian, besarnya penurunan tekanan uap jenuh larutan juga dapat dihitung menggunakan persamaan berikut.ΔP = P . XAΔP = penurunan tekanan uap jenuhP = tekanan uap jenuh pelarut murniXA = fraksi mol zat terlarutAgar kalian lebih memahami persamaan di atas, perhatikan contoh soal berikut.ContohPada suhu 100 oC, suatu larutan mengandung 10% glukosa. Jika tekanan uap jenuh air pada suhu itu adalah 760 mmHg, hitunglah tekanan uap jenuh larutan tersebut.PenyelesaianDiketahui:P = 760 mmHgJumlah glukosa dalam larutan = 10%Ditanyakan:Tekanan uap jenuh larutan (P)Jawab:Dalam 100 gram larutan, maka:Jumlah air = 100% - jumlah glukosa = 100% - 10% = 90% = 90 gram.Jumlah mol air = massaMr = 9018 = 5 mol.Jumlah glukosa = 10% = 10 gram.Jumlah glukosa = massaMr = 10180 = 0,056 mol.• Xair = 55 0 056+, = 55 056, = 0,99P = Xair . P= 0,99 . 760 mmHg = 752,4 mmHg.Jadi, tekanan uap jenuh larutan adalah 752,4 mmHg.
Kimia Kelas XII10mempertahankan agar tekanan uap tetap 1 atm. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa Tb = Tb’- Tb. Maksudnya, peningkatan titik didih yang disebabkan oleh penambahan zat terlarut pada pelarut murni. Untuk pelarut tertentu, Kb diperoleh dengan mengukur kenaikan titik didih dari larutan encer yang molalitasnya diketahui. Artinya, larutan tersebut mengandung zat terlarut yang diketahui massa molarnya. Untuk lebih memperluas wawasan kalian tentang harga Kb dari beberapa larutan, perhatikan Tabel 1.2 berikut.Tabel 1.2 Peningkatan Titik DidihPelarutRumus kimiaTb (oC)Kb(K kg mol-1)Asam asetatBenzenaKarbon tetrakloridaDietil eterEtanolAirCH3COOHC6H6CCl4C4H10OC2H5OHH2O118,180,176,734,778,41003,072,535,032,021,220,512Oxtoby, 2001, hlm.168Tabel 1.2 memuat harga Kb untuk sejumlah pelarut. Harga Kb dapat digunakan untuk memprediksi kenaikan titik didih bagi zat terlarut yang massa molarnya diketahui. Setelah kalian mengetahui titik didih beberapa larutan, perhatikan hubungan titik didih larutan dengan tekanan uap pada permukaan cairan. Pada saat larutan mendidih, terjadi kesetimbangan fase cairan dan fase uap, sehingga terjadi pergerakan fase cair ke fase uap. Hubungan tekanan (P) dan suhu (T) dapat dilihat pada diagram PT berikut.Gamvar 1.4 Diagram PT air dan larutanBrady, 1999, hlm.615
Sifat Koligatif Larutan11Kesetimbangan antara fase cair dan fase uap pada saat mendidih digambarkan oleh garis didih air (AB). Titik didih air dan pelarut adalah garis perpotongan tekanan (1 atm) dengan garis didih air (AB), yaitu pada titik B. Besar suhu ditunjukkan pada ordinat suhu (B’).Adanya penambahan zat terlarut dalam larutan murni akan menghalangi terjadinya perubahan fase cair ke fase uap. Walaupun hanya sedikit, uap tersebut menyebabkan tekanan uap jenuh larutan menjadi kecil (lihat garis DE) dan tampak berada di bawah (garis AB), apabila dibandingkan dengan tekanan uap jenuh larutan murni.Pada saat suhu larutan mencapai B’, tekanan uap larutan belum mencapai 1 atm. Hal ini mengakibatkan larutan belum mencapai titik didihnya. Titik didih larutan dapat dicapai pada saat tekanan 1 atm dengan cara menaikkan titik didih larutan. Selisih antara titik didih larutan dengan titik didih pelarut disebut kenaikan titik didih (ΔTb). Raoult telah menganalisis bahwa kenaikan titik didih suatu larutan berbanding lurus dengan molalitas dikalikan dengan tetapan kenaikan titik didih molal dari larutan tersebut.Persamaan yang dikemukakan oleh Raoult sebagai berikut.ΔTb = m. KbKarena molalitas (m) = 1000PGMr, persamaan di atas dapat dituliskan sebagai berikut.ΔTb=1000PGMr⋅⋅KbKeterangan:ΔTb= kenaikan titik didih (oC)G = berat zat terlarut (gram)P = berat pelarut (gram)Kb = tetapan kenaikan titik didih molal (oC kg mol–1)Mr = Massa molekul relatifSementara itu, hubungan kenaikan titik didih dengan titik didih larutan dan titik didih pelarut murni dijelaskan pada persamaan berikut.ΔTb = T - ToDiskusiBiasanya, ketika di pegunungan, orang terpaksa memasak makanan lebih lama. Sebaliknya, makanan lebih cepat matang bila dimasak menggunakan panci bertekanan (pressure cooker). Jelaskan alasan kalian berdasarkan diagram PT yang telah kalian pelajari. Agar jawaban kalian semakin lengkap, diskusikan dengan teman-teman kalian, lalu presentasikan di depan kelas.
1000PGMr⋅⋅Kb100045016342052⋅⋅,
Kimia Kelas XII14E. Penurunan Titik Beku LarutanDari uraian di atas, kalian telah mendapatkan pengetahuan tentang kenaikan titik didih berbagai larutan. Lalu, bagaimana dengan penurunan titik beku larutan? Agar kalian lebih mudah memahami uraian tentang penurunan titik beku larutan, perhatikan kembali diagram PT.Titik beku adalah suatu besaran yang menunjukkan waktu terbentuknya kesetimbangan antara cairan dan padatan atau suatu keadaan di mana air mulai membeku. Titik beku larutan tergolong sifat koligatif larutan yang tidak tergantung pada jenis zat terlarut.Pada diagram PT, garis beku air digambarkan dengan garis AC, sehingga garis AC dengan garis AB akan berpotongan di titik A (titik tripel air atau titik kesetimbangan cair, padatan, dan uap).F. PembahasanUntuk memperjelas tujuan percobaan yang kalian lakukan, jawablah soal-soal berikut.1. Berapakah titik didih air?2. Adakah selisih antara titik didih air dan titik didih larutan sukrosa? 3. Bagaimanakah perbandingan titak didih larutan sukrosa 3,42 gram dan 6,84 gram? 4. Adakah selisih antara titik didih air dan titik didih larutan glukosa? 5. Bagaimanakah perbandingan titik didih larutan glukosa 1,8 gram dan 3,6 gram? 6. Untuk larutan yang memiliki kesamaan massa, apakah terjadi perbedaan titik didih larutan? Jelaskan.7. Bagaimana pengaruh penambahan zat terlarut pada titik didih larutan?G. KesimpulanBagaimana kesimpulan yang kalian dapatkan dari hasil percobaan di atas? Tuliskan kesimpulan kalian pada buku laporan percobaan, lalu presentasikan di depan teman-teman kalian.Gambar 1.5 Diagram PT air dan larutanBrady, 1999, hlm. 615
Sifat Koligatif Larutan15Penambahan zat terlarut akan menghalangi padatan berubah menjadi cairan, sehingga tekanan uap larutan menjadi lebih rendah dari tekanan uap pelarut. Akibatnya, titik beku larutan menjadi lebih rendah (titik F’) bila dibandingkan dengan titik didih larutan murninya. Oleh karena itu, terjadi penurunan titik beku larutan (C’ ke F’). Penurunan titik beku terjadi karena suatu zat tidak dapat larut dalam fase padat pelarut. Untuk memperjelas diagram PT di atas, perhatikan gambar dan uraian berikut.Titik beku larutan dapat diketahui ketika kurva tekanan uap pelarut padat murninya berpotongan dengan kurva larutan. Jika zat terlarut ditambahkan dalam larutan, tekanan uap pelarut turun. Dengan demikian, selisih Tf = Tf’ – Tf bertanda negatif sehingga penurunan titik beku dapat diamati.Penurunan titik beku Tf berbanding lurus dengan penurunan tekanan uap P1. Untuk konsentrasi zat terlarut yang cukup rendah, penurunan titik beku berkaitan dengan molalitas. Dengan demikian, penurunan titik beku analog dengan kenaikan titik didih. Seperti halnya kenaikan titik didih, penurunan titik beku ditentukan oleh jenis pelarut dan tidak dipengaruhi oleh jenis zat yang terlarut. Hubungan molalitas dengan penurunan titik beku ditunjukkan dengan persamaan yang dirumuskan Raoult berikut.Tf=m . KfKarena molalitas (m) = 1000PGMr, persamaan di atas dapat dituliskan sebagai berikut.Gambar 1.6 Penurunan titik beku ditunjukkan oleh kurva dari Tf ke TfOxtoby, 2001, hlm.170
Kimia Kelas XII16Tf=1000PGMr⋅⋅KfKeterangan:ΔTf= penurunan titik beku (oC)G = berat zat terlarut (gram)P = berat pelarut (gram)Kf = tetapan penurunan titik beku molal (oC kg mol-1)Mr = Massa molekul relatifSementara itu, hubungan penurunan titik beku dengan titik beku larutan dan titik beku pelarut murni dijelaskan pada persamaan berikut.Tf = To - T Keterangan:ΔTf = penurunan titik beku larutan (oC)T = titik beku larutan (oC)To = titik beku pelarut murni (oC)Bagaimana cara menghitung penurunan titik beku? Pahamilah contoh soal berikut.ContohSenyawa urea (CO(NH2)2) sebanyak X gram dilarutkan dalam 500 gram air. Jika diketahui Kf air = 1,86 dan titik beku larutan urea adalah -0,93 oC, tentukan harga X.Penyelesaian:Diketahui:P = 500 gram Mr = 60Kf = 1,8Ditanyakan:Berat zat terlarut (G)Jawab:ΔTf = To - T = 0-(-0,93) = 0,93ΔTf=1000PGMr⋅⋅Kf0,93=1000500 6018⋅⋅X,DiskusiPada saat membuat es krim, perlu ditambahkan garam dapur dalam adonan es krim. Mengapa hal itu perlu dilakukan? Carilah jawabannya, lalu diskusikan dengan teman-teman kalian dan presentasikan di depan kelas.
Kimia Kelas XII18F. Tekanan OsmosisSifat koligatif larutan yang keempat, yaitu tekanan osmosis. Tekanan osmosis memiliki peran yang penting dalam transpor molekul melalui membran sel. Membran seperti ini disebut membran semipermeabel, yang membiarkan molekul kecil lewat tetapi menahan molekul besar seperti protein dan karbohidrat. Membran semipermeabel dapat digunakan untuk memisahkan molekul pelarut kecil dari molekul zat terlarut yang besar. Apabila kedua larutan memiliki konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh membran semipermeabel, pelarut dari larutan dengan kepekatan rendah akan mengalir ke larutan dengan kepekatan lebih tinggi melalui selaput semipermeabel. Perpindahan pelarut akan terus terjadi sampai tercapai kesetimbangan cairan, yaitu pada saat kepekatan kedua larutan sama. E. Hasil PercobaanSalinlah tabel ini dalam buku tugas dan isilah berdasarkan hasil pengamatan.LarutanSelisih titik beku air dan titik beku larutanPerbandingan selisih(< atau >)Zat terlarutmolalitasTitik bekuAir--Urea1 molalUrea2 molalNaCl1 molalNaCl2 molalF. Pembahasan1. Berapakah titik beku air?2. Buatlah grafik untuk masing-masing larutan. Amati kecenderungan yang tampak pada grafik.3. Adakah selisih antara titik beku air dan titik beku larutan urea? 4. Bagaimanakah perbandingan titk beku larutan urea 1 molal dan 2 molal? 5. Adakah selisih antara titik beku air dan titik beku larutan NaCl? 6. Bagaimanakah perbandingan titik beku larutan NaCl 1 molal dan 2 molal? 7. Untuk molalitas yang sama, apakah terjadi perbedaan titik beku larutan? Jelaskan.8. Bagaimanakah pengaruh adanya penambahan zat terlarut pada titik beku larutan? G. KesimpulanBagaimana kesimpulan yang kalian dapatkan dari hasil percobaan di atas? Tuliskan kesimpulan kalian pada buku laporan percobaan, lalu presentasikan di depan teman-teman kalian.
gayaluasAgA⋅⋅⋅ρhρ⋅ ⋅gh
490 5301 0133 106.,×1000VGMrRT⋅⋅⋅
Sifat Koligatif Larutan21Untuk mempermudah penghitungan tekanan osmosis dengan menggunakan persamaan di atas, perhatikan contoh berikut.ContohLarutan CaCl2 mempunyai tekanan osmosis 0,0213 atm pada suhu 26 C. Tentukan molaritas larutan CaCl2, jika diketahui R = 0,082 L.atm/mol.K. PenyelesaianDiketahui: = 0,0213 atmR = 0,082 L.atm/mol.KT = 26 oC + 273 = 299 KDitanyakan:Molaritas (M)Jawab: = M . R . T0,0213 = M . 0,082 . 299M = 8,68.10-4 molar.Jadi, molaritas larutan CaCl2 adalah 8,68.10-4 molar.Larutan yang mempunyai tekanan osmosis dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu larutan isotonik, hipertonik, dan hipotonik. a. Hipotonik berarti larutan yang memiliki tekanan osmosis lebih rendah daripada larutan lain. Misalnya, larutan A memiliki tekanan osmosis 1 atm sedangkan larutan B tekanan osmosisnya 2 atm. Dengan demikian, larutan A hipotonik terhadap larutan B.b. Isotonik berarti larutan yang memiliki tekanan osmosis sama dengan larutan lain. Misalnya, larutan A dan B memiliki tekanan osmosis 1 atm.c. Hipertonik berarti larutan yang memiliki tekanan osmosis lebih tinggi daripada larutan lain. Misalnya, larutan A memiliki tekanan osmosis 1 atm sedangkan larutan B tekanan osmosisnya 2 atm. Dengan demikian, larutan B dikatakan hipertonik terhadap larutan A.DiskusiKalian telah mempelajari bahwa larutan dibagi menjadi tiga berdasarkan tekanan osmosisnya, yaitu hipotonik, isotonik, dan hipertonik. Carilah contoh-contoh larutan hipotonik, isotonik, dan hipertonik di internet. Agar wawasan kalian semakin bertambah, diskusikan contoh tersebut dengan teman-teman kalian. Setelah itu, cobalah cari contoh lain yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
ΔΔTTffelektrolitnonelektrolit
Sifat Koligatif Larutan23Lalu, bagaimana hubungan harga i dengan molalitas suatu larutan? Agar kalian mendapatkan jawabannya, perhatikan Tabel 1.3 berikut.Tabel 1.3 Harga i pada Berbagai LarutanZat terlarutHarga iBatas teoritis0,1 molal0,05 molal0,01 molal0,005 molalNaCl1,871,891,931,942KCl1,861,881,941,962MgSO41,421,431,621,692K2SO42,462,572,772,863HCl1,911,921,971,992H2SO42,222,322,592,723Brady, 1999, hlm.626 (dengan pengembangan)Dari uraian di atas, kalian telah mengetahui bahwa semakin kecil molalitas, harga i semakin mendekati batas teoritis. Hal ini disebabkan senyawa ion dalam larutan akan terionisasi menjadi ion-ionnya. Antarion yang berbeda muatan terdapat daya tarik listrik. Semakin pekat suatu larutan, daya tarik ion semakin besar. Pada larutan encer, ion-ion dalam larutan terpisah oleh jarak yang relatif jauh, sehingga daya tarik antarion relatif kecil. Oleh karena itu, antarion pada larutan encer dapat bergerak bebas dibandingkan pada larutan pekat (tidak ada ion-ion yang 100% bebas).DiskusiPerhatikan tabel di bawah ini, lalu jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan mendiskusikannya dengan teman-teman kalian. No.Zat terlarutJenis larutanMolalitasΔTf1.KClElektrolit0,010,0361UreaNon elektrolit0,010,01862.NaClElektrolit0,0050,018042glukosaNon elektrolit0,0050,0093a. Sebutkan faktor yang membedakan ΔTf KCl dan urea untuk jumlah molal yang sama.b. Manakah yang memiliki jumlah partikel zat terlarut yang paling besar? c. Bagaimana dengan jumlah partikel larutan NaCl dan gukosa? d. Faktor apa yang menyebabkan perbedaan ΔTf masing-masing larutan di atas?
Kimia Kelas XII24Pada larutan encer, harga i mendekati batas teoritis. Apabila suatu larutan elektrolit X dengan konsentrasi mula-mula (M) terionisasi dengan derajat ionisasi dan membentuk ion nY, maka reaksi ionisasi dapat dituliskan sebagai berikut. X (elektrolit) nY (ion)Mula-mula :M Reaksi :M +n MSetimbang :M - M n MDerajat ionisasi akan menentukan banyaknya larutan elektrolit X yang mengalami reaksi ionisasi menjadi ion-ionnya. Sehingga, pada akhir reaksi, jumlah partikel zat terlarut akan dapat ditentukan sebagai berikut.= jumlah partikel X + jumlah partikel Y= (M- M) + n M= [1- + n ]M=[1+(n-1) ]M Jadi, dapat disimpulkan bahwa pertambahan jumlah partikel dalam larutan elektrolit lebih banyak bila dibandingkan dengan larutan non-elektrolit dengan harga i sebagai berikut.i =[1+(n-1) ]Keterangan:i = faktor Van’t Hoff = 1+ (n-1) n = jumlah koefisien kation dan anion = derajat ionisasiUntuk mempermudah dalam menentukan sifat koligatif pada larutan elektrolit dan non elektrolit, perhatikan Tabel 1.4 berikut.Tabel 1.4 Sifat Koligatif pada Larutan Elektrolit dan Non-ElektrolitSifat koligatifLarutan elektrolitLarutan non-elektrolitTekanan uap jenuhP = Pº . XA .iP = Pº . XATitik didihTb = m . Kb iTb = m . KbTitik bekuTf= m . Kf . iTf= m . KfTekanan osmosis = M . R . T . i = M . R . TSukardjo, 1990, hlm. 167Lalu bagaimana penerapan faktor Van’t Hoff pada perhitungan sifat koligatif larutan elektrolit? Pahamilah contoh soal berikut.TipsDalam menghitung harga n, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:a. Untuk elektrolit biner, harga n = 2 Misalnya, NaCl Na+ + Cl-(n = 2 berasal dari penjumlahan koefisien ion Na+ dan Cl-). b. Untuk elektrolit terner, harga n = 3 Misalnya, H2SO4 2H+ + SO42-(n = 3 berasal dari penjumlahan koefisien ion H+ dan SO42-). c. Untuk elektrolit kuartener, harga n = 4 Misalnya, K3PO4 3K+ + PO42-(n = 4 berasal dari penjumlahan koefisien ion K+ dan PO42-).
Sifat Koligatif Larutan25Contoh1. Senyawa KCl sebanyak 2 gram dilarutkan dalam 400 gram air. Setelah dipanaskan, larutan KCl mendidih pada suhu 100,039 oC. Jika diketahui Kb air = 0,52 dan Kf air = 1,8, tentukan derajat ionisasi dan titik beku larutan. Penyelesaian: Diketahui:G = 2 gramP = 400 gramT = 100,039 oCKb air = 0,52Kf air = 1,8Ditanyakan: dan titik beku larutan Jawab: ΔTb= T – To= 100,039 – 100= 0,039 ΔTb=100011PGMr⋅⋅⋅+−Knb[( )]α 0,039=1000400274 5052 11⋅⋅⋅+−,,[( )]nα1.162 = 1.040 [1+ ]1.162 = 1.040 + 1.040 = 0,11Jadi, derajat ionisasi larutan adalah 0,11.Untuk titik beku larutan, ΔTf =1000121PGMr⋅⋅⋅+−Kf[( )]α=1000400274 518 12 1⋅⋅⋅+−,,[ ( )]α= 0,12 [1+ 0,11 ] = 0,12 + 0,0132 = 0,133ΔTf = To –T0,133 = 0 – T T = –0,133Jadi, titik beku larutan adalah -0,133 oC.2. Hitunglah tekanan osmosis larutan NaCl 0,02 molar dalam air pada suhu 27 oC, jika diketahui derajat ionisasi larutan = 0,6. Penyelesaian:Diketahui:M = 0,02 M
Kimia Kelas XII26vRangkuman1. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya tergantung pada jumlah partikel zat terlarut dalam larutan dan tidak tergantung pada jenis zat terlarut.2. Molalitas disimbolkan dengan huruf m, yaitu suatu besaran yang menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam 1000 gram (1 kg) pelarut. Molalitas dinyatakan dengan persamaan berikut.m = gramMr×1000P3. Sifat koligatif larutan dibagi menjadi empat, yaitu:a. Penurunan tekanan uap (ΔP)ΔP = Pº – P P = Pº . XAb. Kenaikan titik didih (ΔTb)ΔTb= m . KbΔTb=1000PGMr⋅⋅KbΔTb= T - Toc. Penurunan titik beku (ΔTf)ΔTf= m . KfΔTf=1000PGMr⋅⋅KfΔTf= To - Td. Tekanan osmosis () = M . R . T . T = 27 oC = 0,6Ditanyakan: Jawab:= M . R . T . i = M . R . T . [1+ (n-1) ] = 0,02 . 0,082 . (27+273) . [1+(2-1) 0,6] = 0,78 atm.Jadi, tekanan osmosis larutan NaCl adalah 0,78 atm.Uji KompetensiKerjakan soal-soal berikut.1. Suatu zat elektrolit sebanyak 0,75 gram dilarut-kan dalam 250 gram air. Setelah dipanaskan, titik didihnya menjadi 100,026 ºC. Tentukan massa molekul relatif zat tersebut. (Kb = 0,52). 2. Hitunglah titik didih dan titik beku larutan NaCl 10 m pada suhu 25 ºC. (Kb air =0,52 dan Kfair = 1,8).3. Senyawa glikol (C2H6O2) seban-yak 12 gram dilarutkan dalam 500 gram air. Tentukan tekanan osmosis larutan glikol pada suhu 25 ºC.
Sifat Koligatif Larutan27Isotonik Larutan-larutan yang memiliki tekanan osmosis yang samaKonsentrasi larutan Banyaknya zat terlarut dalam sejumlah pelarutSenyawa biner Senyawa yang terdiri atas 2 jenis unsur, contoh NaClSenyawa terner Senyawa yang terdiri atas 3 jenis unsur, contoh H2SO4Senyawa kuartener Senyawa yang terdiri atas 4 jenis unsur, contoh K3PO4Zat non volatil Zat yang tidak mudah menguap karena daya tarik menarik antarpartikel relatif kuatZat volatil Zat yang mudah menguap karena daya tarik menarik antarpartikel relatif lemahGlosarium4. Sifat koligatif pada larutan elektrolit dan non-elektrolitSifat koligatifLarutan elektrolitLarutan non-elektrolitTekanan uap jenuhΔP = Po . XA .iΔP = Po . XATitik didihΔTb = m . Kb iΔTb = m . KbTitik bekuΔTf = m . Kf . iΔTf = m . KfTekanan osmosis = M . R . T . i = M . R . TUlangan Harian A Pilihlah jawaban yang paling tepat.1. Sifat-sifat di bawah ini yang bukan termasuk sifat koligatif larutan adalah ....A. tekanan osmosisB. penurunan titik bekuC. kenaikan titik didihD. penurunan tekanan uap jenuhE. penurunan titik didih2. Pernyataan yang tepat mengenai sifat koligatif larutan adalah .... A. sifat koligatif larutan bergantung pada jenis zat terlarutB. sifat koligatif larutan bergantung pada jumlah partikel zat terlarutC. tekanan uap suatu zat merupakan sifat koligatif larutan yang tergantung pada jenis zatD. salah satu sifat koligatif larutan adalah penurunan titik didih larutanE. sifat koligatif larutan merupakan sifat kimia3. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya dipengaruhi oleh ....A. jumlah partikel zat terlarut B. jenis partikel zat terlarut C. banyak sedikitnya larutanD. massa jenis larutanE. warna zat pelarut
Kimia Kelas XII284. Suatu senyawa sebanyak 3,42 gram larut dalam 500 gram air. Jika molalitasnya 0,02 molal, berapakah massa molekul relatif senyawa tersebut? A. 180 B. 40 C. 342 D. 60 E. 2005. Berapakah molalitas larutan fruktosa 10 %, jika diketahui Mr fruktosa = 180? A. 0,32 molal. B. 0,42 molal. C. 0,52 molal. D. 0,62 molal. E. 0,72 molal.6. Apabila diketahui tekanan uap jenuh urea pada suhu 50 ºC adalah 42,5 mmHg, se-dangkan tekanan uap jenuh pelarut air pada suhu 50 ºC adalah 43,5 mmHg, maka fraksi mol urea adalah .... A. 0,977 B. 0,797 C. 0,779 D. 0,032 E. 0,0237. Harga kenaikan titik didih molal (Kb) tergantung pada .... A. jumlah gram zat terlarut dalam 1 liter larutanB. jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutanC. jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter pelarutD. jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram larutanE. jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut8. Titik didih larutan CaCl2 0,01 molal dan titik didih larutan glukosa (C6H12O6) 0,03 molal adalah sama. Hal ini disebabkan ....A. keduanya bukan larutan elektrolitB. keduanya adalah larutan non-elektrolitC. keduanya adalah larutan elektrolit kuat D. jumlah partikel yang ada dalam kedua larutan sama E. derajat ionisasi larutan CaCl2 tiga kali lebih besar daripada derajat ionisasi larutan glukosa9. Di antara larutan berikut yang memiliki titik beku paling rendah adalah .... A. Na2CO3 0,3 m B. CH3COOH 0,5 m C. Mg(NO3)2 0,2 m D. CuSO4 0,2 m E. glukosa 0,8 m10. Di antara larutan berikut yang memiliki titik beku paling tinggi adalah .... A. Na2CO3 0,3 M B. Mg(NO3)2 0,2 M C. glukosa 0,8 M D. CuSO4 0,2 M E. CH3COOH 0,5 M11. Larutan propanol (Mr = 60) memiliki kadar 8%. Berapakah penurunan titik beku larutan, jika diketahui Kf air = 1,86? A. 12 oC. B. 8,32 oC. C. 4,2 oC. D. 2,7 oC. E. 2,48 oC.12. Berapakah massa garam dapur yang harus ditambahkan dalam 5 liter air, agar tidak membeku pada suhu –5 C? (Diketahui Mr garam dapur = 58,5 dan Kf = 1,86.) A. 714,5 gram. B. 786,3 gram.C. 393, 2 gram. D. 292,5 gram. E. 31,5 gram.13. Larutan urea memiliki tekanan osmosis 0,041 atm pada suhu 25 °C. Berapakah molaritas larutan tersebut? A. 0,0013 molar. B. 0,0014 molar. C. 0,0015 molar.
Sifat Koligatif Larutan29 D. 0,0016 molar. E. 0,0017 molar.14. Tekanan osmosis dari 750 ml larutan yang mengandung 8,55 gram gula (Mr = 342) pada suhu 27 °C adalah ... atm. (R = 0,082 L atm/mol K) A. 0,0738 B. 0,03731 C. 0,41 D. 0,7462 E. 0,8215. Pada konsentrasi yang sama, larutan-larutan berikut yang memiliki tekanan osmosis paling tinggi adalah .... A. CH3COOH B. Ca(OH)2 C. C2H5OH D. (NH2)2CO E. (NH4)2CO316. Jika garam NH4Cl dilarutkan dalam air, maka akan terbentuk larutan yang ....A. titik didih pelarutnya lebih tinggi daripada titik didih larutannyaB. titik beku pelarutnya lebih rendah daripada titik beku larutannyaC. tekanan uap jenuh pelarut murninya lebih rendah daripada tekanan uap jenuh larutannyaD. tekanan osmotik pelarutnya lebih tinggi daripada tekanan osmotik larutannyaE. pH pelarutnya lebih besar daripada pH larutannya17. Harga i untuk larutan elektrolit terner adalah ....A. i = [1+ ]B. i = [1+ 2]C. i = [1+ 3]D. i = [1+ 4]E. i = [1+ 5]18. 2 gram senyawa MgSO4 dilarutkan dalam 200 gram air. Setelah dipanaskan, larutan MgSO4 mendidih pada suhu 100,056 °C. Jika diketahui Kb air = 0,52, maka derajat ionisasi larutan tersebut adalah .... A. 0,09 B. 0,12 C. 0,14 D. 0,29 E. 0,3619. Senyawa H2SO4 sebanyak 4 gram dilarutkan dalam 200 gram air. Jika diketahui Kf air = 1,8 dan derajat ionisasi larutan = 0,8, maka penurunan titik beku larutan adalah ... °C. A. 0,64 B. 0,76 C. 0,96 D. 1,13 E. 1,2220. Pada suhu 26 °C, senyawa NaCl 0,01 molar memiliki derajat ionisasi 0,6. Tekanan osmosis larutan tersebut adalah ... atm. A. 0,025 B. 0,034 C. 0,046 D. 0,059 E. 0,067 B Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut. 1. Apakah yang dimaksud dengan sifat koligatif larutan? Jelaskan jawaban kalian. 2. Mengapa pemanasan alkohol lebih cepat dibandingkan minyak kelapa?3. Dalam suatu percobaan, 15 gram zat X dilarutkan dalam 250 gram air yang membeku pada suhu –0,13 oC. Berapakah massa molekul relatif (Mr) zat X? (Kf = 1,86). 4. Diketahui tekanan uap jenuh air pada P dan T tertentu adalah 20 mmHg. Berapa tekanan uap jenuh larutan 10,4 gram BaCl2 dalam 540 gram air pada P dan T yang sama?5. Mengapa hukum Raoult tidak berlaku untuk larutan alkohol? Jelaskan jawaban kalian.6. Suatu zat non-elektrolit sebanyak 3,6 gram dilarutkan dalam air sehingga membentuk larutan 200 mL dan memiliki tekanan
Kimia Kelas XII30osmotik sebesar 15,2 cmHg. Jika pada suhu yang sama, 1 liter gas NO memiliki tekanan 38 cmHg dan berat 15 gram, berapakah Mr zat non-elektrolit tersebut? 7. Diketahui tekanan uap jenuh air pada P dan T tertentu adalah 20 mmHg. Berapakah tekanan uap jenuh dari 100 mL larutan asam lemah bervalensi satu dengan jumlah mol 0,1 mol dalam 88,2 gram air pada P dan T yang sama? Ka = 1 x 10-7.8. Tekanan osmosis dari 15 gram zat dalam 500 mL larutan pada suhu 27 °C adalah 1,5 atm. Hitunglah berat molekul zat tersebut.9. Suatu larutan urea dibuat dengan cara melarutkan 12 gram urea (Mr = 60) dalam 1500 mL air. Sedangkan larutan gula diperoleh dengan cara melarutkan 17,1 gram gula (Mr = 342) dalam 200 mL air. Berapakah perbandingan tekanan osmostik larutan urea dengan larutan gula?10. Suatu zat non-elektrolit sebanyak 0,75 gram jika dilarutkan dalam 250 gram air memberikan titik didih 0,026 oC di atas titik didih air (Kb = 0,52). Tentukan massa molekul relatif zat tersebut.